Selasa, 17 April 2012

Malam indah

Bukan seperti itu yang saya inginkan, melainkan sepertini ini yang kalian ianginkan. Dulunya sebelum mempunyai tempat tinggal saya kurang bersemangat, tetapi saat ini setelah saya mempunyai sebuah rumah saya merasa bangga. Dan, kebanggaan saya itu tiada pembandingnya.Saya, kakak saya dan adik-adik saya dilahirkan dari satu tarangan yang sama. Keakraban antara kita juga tiada pembandingnya, melakukan apapun selalu bersama hingga kini. Melampaui jalan panjang, dengan hantaman kerikil tajam yang sebenarnya adalah tumpul.

Kenapa harus seperti ini? Itu ungkapan dihati semata, karena saya tidak sanggup untuk mengungkapnya. Jika perkara ini saya ungkap pasti semua “adu jotos”, saya tidak menginginkan hal itu. Yang berlalu biarlah berlalu. Biarkan saja mengalir apa adanya, hilangkan semua ego dalam diri kalian adik dan kakakku. Kita ini satu rumpun. Yang dari nol kita berjuang bersama. Perjuangan itu tidak mungkin dihentikan, tapi tidak mungkin juga untuk diteruskan jika seperti ini.

Ketika truck berjalan dengan rodanya yang kokoh berputar saya ingin masuk kedalam hingga tubuh ini hancur berkeping tiada sisa. Ah, itu tidak mungkin saya lakukan, karena dijauh sana banyak yang menantikan saya, dan untuk memenuhi janji-janji saya. Sebenarnya juga tidak ada yang perduli dengan saya, kecuali Ibu saya. Intinya ini tidak mungkin.

Pesan Ibu, jangan sampai kamu mengecewakan, menyinggung perasaan orang, dan mencampuri urusan orang lain. Itu tidak ada gunanya. Kecuali orang tersebut “membutuhkan”! biarlah orang melakukan apapun seenak udelnya, pokok tidak merugikan kita dan tidak keluar dari jalurnya. Kamu tahu kan warna bendera Indonesia? Merah Putih. Merah artinya berani dan putih suci, dimana merah melambangkan orang pemerintahan(abangan), putih melambangkan keagamaan. Kedua warna tersebut dijahit dijadikan satu menjadi merah dan putih. Simpulanya adalah pemerintahan dan keagamaan harus bersatu tidak saling bermusuhan. Berjalan menurut turan masing-masing. Karena kita hidup di Indonesia ya kita ikuti aturan tersebut.

Lantas bagaimana ini terseleseikan? Memang sulit diseleseikan kecuali sadar diri. Sadar diri maksudnya biar berjalan sesuai keinginan masing-masing asal tidak keluar dari konsep dan tujuan(antara A dan B yang saling membutuhkan, ataupun B-A yang saling membutuhkan). Karena itu adalah Proses kalian mencapai tujuan. Masih saja seperti itu, tidak sanggup saya berfikir.

Sementara saya masih terombang-ambingkan oleh hati saya sendiri. Puluhan ribu centimeter setiap minggu terlampaui, kadang jenuh saya pikir. Itu saya lakukan demi mendapatkan kebahagiaan di dunia, bukan di akhirat. Semoga saja saya bisa. Lain halnya dengan kakak yang sudah sukses disana, serba kecukupan, jiwa dan raga. Semoga saja bisa awet tekun dan gigih bekerja. Disusul dengan sifat adik saya yang susah dikendalikan, apapun yang dia lakukan, walaupun dulu pernah menusuk punggungku hingga berdarah dan membekaskan luka begitu tajam. Sikap, atau sifatnya memang seperti itu. Aku anggap chiki.

Malam begitu indah

Surabaya, 11 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar